Akhirnya setelah terakhir ke Bali 7 tahun yang lalu, minggu lalu saya punya kesempatan liburan ke Pulau Dewata lagi :grin3: Berbeda dengan jalan-jalan sebelumnya ke Yogyakarta dimana saya pergi sendiri bersama teman-teman, kali ini saya pergi bersama keluarga. Liburan yang sangat menyenangkan, tidak ada gangguan pekerjaan karena HP saya matikan semua :thumb5:
Berangkat dari Bandung hari Senin sore, pesawat delay hampir 1 jam karena cuaca buruk π Perjalanan dari Bandung ke Denpasar kurang lebih 1,5 jam. Sampai di Bali hari sudah gelap karena waktu di Bali lebih cepat 1 jam dari Bandung. Karena sudah malam, dari bandara kami langsung menuju ke hotel di Kuta, tepatnya di Poppies Lane 1. Jalan Poppies yang terdiri dari Jalan Poppies 1 dan 2 ternyata adalah jalan yang sangat terkenal di Bali. Jalan ini, atau lebih tepat disebut gang, hanya masuk 1 mobil saja, dan sangat crowded karena di kiri kanan jalan terdapat toko-toko dan banyak sekali pejalan kaki dan motor sehingga mobil yang lewat harus ekstra hati-hati. Dan repotnya lagi, di Poppies Lane 1 jalannya 2 arah sehingga sangat sangat repot sekali kalau ada 2 mobil saling berpapasan. Ini foto Poppies Lane 1, diambil dari ujung jalan yang dekat ke Jalan Kuta.
Ternyata kami kurang cocok dengan hotel ini (gak perlu disebutkan namanya ya). Fasilitas yang kurang baik, pegawai yang jutek membuat kami memutuskan untuk pindah hotel. Pegawainya benar-benar menyebalkan! Ceritanya, kami sudah masuk ke kamar di lantai bawah, baru simpan koper saja. Lalu melihat fasilitas yang kurang menunjang, saya minta untuk melihat kamar di lantai 2. Tapi dengan tegas si pegawai hotel menolak dengan alasan saya tidak bisa pindah kamar lagi, karena nanti dia harus beres-beres lagi kamar yang di bawah, yang belum kami apa-apakan! Malam-malam kami jalan kaki cari hotel sekitar sana, dan menemukan hotel yang cocok. Keesokan harinya, kami pun pindah ke hotel baru π dan bayar 1 malam di hotel lama π Si pegawai yang menyebalkan itu masih tanya, “Jadinya cuma 1 malam saja?” Saya cuma senyum saja sama dia. Awalnya memang kami pesan untuk 4 malam. Terasa benar perbedaannya ketika dia melayani tamu bule. Ke orang bule dia ramah sekali, tapi sama kami yang tamu domestik jutek abis :waiting:
Selama beberapa hari di Bali kami tidak terlalu banyak pergi ke tempat-tempat wisata. Kebanyakan jalan kaki di sekitar Kuta, lalu ke Tanah Lot, Taman Kupu-kupu, Discovery Mall, dan terakhir ke Rock Bar yang menakjubkan. Kalau Anda ke Bali, Anda harus mengunjungi Rock Bar yang berada di dalam hotel Ayana ini. Walaupun namanya Bar, tapi Rock Bar bukan seperti bar kebanyakan, melainkan tempat makan di pinggir tebing di atas laut dengan pemandangan yang menakjubkan. Kami berlama-lama di sana menikmati pemandangan sambil menunggu matahari terbenam. Harga makanan dan minumannya cukup mahal, tapi sepadan dengan pengalaman yang didapat di sana. Ini foto yang diambil dari atas Rock Bar, keren kan? π
Ada satu lagi cerita tentang Rock Bar ini. Sehari sebelumnya, kami menyewa mobil untuk jalan-jalan ke Tanah Lot dan beli oleh-oleh serta makan di Jimbaran. Lalu kami bilang sama pak sopir bahwa kami ingin ke Rock Bar. Pak sopir bilang bahwa Rock Bar itu kelas internasional, tiket masuknya mahal sekali! Saya tanya berapa tiket masuknya, dia tidak bisa jawab, pokoknya mahal sekali! Saya lalu tanya teman saya yang pernah ke sana, dan ternyata masuk ke Rock Bar adalah gratis! Wah ini sopir kayaknya memang malas atau gimana ya.. Karena dia kelihatan tidak minat membawa kami ke Rock Bar, saya minta dia bawa kami ke Taman Kupu-kupu, dan si sopir minta tambahan Rp 50 ribu π beuh.. bayar deh daripada akhirnya gak kemana-mana. Barulah keesokan harinya kami sewa mobil lagi untuk ke hotel Ayana menuju Rock Bar dengan pak sopir yang jauh lebih baik.
Jumat malam pulang ke Bandung, lagi-lagi pesawat terlambat π Tapi liburan kali ini sungguh menyenangkan, liburan bersama keluarga memang paling menyenangkan. Kesimpulan saya, 5 hari di Bali sebetulnya tidak cukup. Banyak bule yang liburan di Bali bisa sampai berbulan-bulan lamanya. Oh ya, satu hal lagi, kalau waktu di Yogyakarta saya kesulitan cari warnet, tidak demikian halnya di Bali. Warnet ada di mana-mana.. mantap!