Di awal tahun 2015 ini terdengar kabar yang cukup menggembirakan – setidaknya buat saya, tapi saya yakin banyak orang juga yang senang mendengarnya – yaitu.. harga Bahan Bakar Minyak (BBM) turun! Tadinya harga BBM Premium di Rp 8.500,- / liter, sekarang jadi Rp 7.600,- / liter. Wah.. seneng dong, lumayan turun Rp 800,- juga 😀 Langsung terpikir harga-harga yang sudah naik, akan ikut turun.
Tapi kegembiraan itu tidak berlangsung lama, bahkan sangat sebentar, karena ketika tadi beli pulsa listrik dapat point-nya berkurang! Point listrik itu saya tidak tahu disebutnya apa, kwh kah? Nah, yang biasanya saya dapat 200-an point, sekarang cuma dapat 186 point! Hmm.. apakah Tarif Dasar Listrik (TDL) naik? Dengar di radio ternyata benar, TDL dan harga gas LPG naik! Waduh.. BBM turun tapi TDL dan Gas naik, sama aja bohong dong.. atau ngga?
Dan pikiran harga barang yang sudah naik akan turun kembali, ternyata hanya mimpi besar di siang bolong belaka. Hampir tidak pernah harga barang yang sudah naik turun kembali, walaupun harga BBM diturunkan. Satu hal lagi, ternyata harga BBM akan mengikuti harga pasar, jadi harganya akan naik turun.
Hal yang agak “mengerikan” adalah harga yang tidak akan turun tadi, malahan akan naik terus. Gambarannya seperti ini, misalnya:
- Komoditi A dulu harganya Rp 1000,-.
- Harga BBM naik, harga A ikut naik jadi Rp 1.300,-.
- Harga BBM turun, ternyata harga A tidak ikut turun, tetap di Rp 1.300,-.
- Harga BBM naik lagi, harga A ikut naik lagi jadi Rp 1.600,-.
- Harga BBM turun lagi, ternyata harga A tidak ikut turun, tetap di Rp 1.600,-.
- dan seterusnya seperti itu…
Nah, pusing kan kalau sudah begitu? Jadi harus gimana? Terus terang saya bukan ahli ekonomi, jadi saya juga tidak tahu. Saya hanya rakyat yang seperti kebanyakan orang ingin harga jangan naik terus, harga barang terutama barang-barang kebutuhan utama agar tetap stabil.. kalau bisa ya turun.. mimpi lagi deh hehe..
Tapi yang paling penting adalah agar pemerintah benar-benar dapat mengalokasikan dana yang diambil dari subsidi BBM tersebut dengan benar untuk kemakmuran rakyat. Kalau memang dana itu digunakan dengan benar dan baik, kita juga pasti akan “kecipratan” enaknya. Mudah-mudahan.. Dan sekarang yang dapat kita lakukan untuk diri sendiri adalah.. tingkatkan pengahasilan! Berhemat tentu penting, tapi lebih penting lagi kalau pemasukan bertambah terus, jadi harga-harga naik pun tidak terlalu jadi beban dan masalah. Kerja harus makin pintar, dan jangan lupa selalu olah raga dan jaga kesehatan supaya penghasilan yang meningkat itu dapat kita nikmati.